SELAMAT DATANG DI WEB PRAMUKA SMKN 1 GEDONG TATAAN

Jl. Vetearan Dam'c Desa Wiyono Kec. Gedong Tataan Kab. Pesawaran

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Pendaftaran ONLINE Catatat tanggal nya jangan sampai ketinggalan

HARI PENDIDIKAN NASIONAL 02 MEI 2020

BELAJAR DARI COVID-19

MUSYAWARAH AMBALAN (MUSBAL)

Karena Pemimpin itu TINDAKAN bukan JABATAN

Thursday, March 28, 2019

Mars JAYALAH PRAMUKA

Mars JAYALAH PRAMUKA
Cipt. Drs. Hi. munatsir Amin






Mars JAYALAH PRAMUKA
Do = C Cipt. Drs. Hi. Munatsir Amin
4/4 Allegro

Gerakan Pramuka
Praja Muda Karana
Sebagai wahana
kaum muda suka berkarya
Kader pembangunan
sebagai perekat bangsa
Disiplin berani dan setia
Berakhlak mulya

Reff.
Bersatu padu
menyongsong masa depan yang gemilang
Satu Pramuka
Untuk Satu Indonesia
Melangkah maju
menuju masyarakat yang sentosa
Jayalah Pramuka
Jayalah Indonesia

Wednesday, March 27, 2019

Sandi Pramuka Lengkap


SANDI KOTAK 1
Sandi kotak I terdiri dari dua bagian bagian pertama berbentok kotak-kotak terdiri dari daris vertikal dan horizontal dan bagian kedua berbentuk tanda silang. Kedua bagian tersebut di antara garis-garis(dalam microsoft excel sering di sebut di antara garis dan kolom) terdiri dari dua huruf


SANDI KOTAK II
Kita sudah bisa membaca dan membuat SANDI KOTA II karena SANDI KOTAK I dan SANDI KOTAK II hampir sama. SANDI KOTAK II lebih seberhana di banding dengan SANDI KOTAK I jika SANDI KOTAK I terdiri dari dua bagian maka SANDI KOTAK II terdiri dari satu bagian. SANDI KOTAK II hanya terdiri satu bagian berbentuk garis vertikal dan horizontal setiap bagiannya terdiri dari tiga huruf.



SANDI KOTAK III
Menurut saya di antara ketiga sandi tersebut (SANDI KOTAK I, SANDI KOTAK II, SANDI KOTAK III) yang lumayan agak sulit adalah SANDI KOTAK III. Meskipun sama dengen SANDI KOTAK II hanya satu bagian terapi rumusnya lumayan agak sulit.




SANDI ABJAD / SANDI BALIK
Sandi A-Z atau M-N
Jadi penggunaan sandi diatas adalah huruf A diganti dengan Z, huruf B diganti dengan Y, dan selanjutnya.  Contoh: GUDEP akan ditulis menjadi TFWVK.

Sandi A-N atau M-Z


Jadi penggunaan sandi diatas adalah huruf A diganti dengan N, huruf B diganti dengan O, dan selanjutnya.  Contoh: GUDEP akan ditulis menjadi THQRC

Kuy Baca Juga : (Kumpulan Soal Sandi Pramuka Beserta Jawabannya) https://haurgeulis.com/sandi-pramuka/

SANDI KOORDINAT


Pada gambar diatas dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili dengan SG (baris S kolom G), huruf S diwakili dengan IE (baris I kolom E), dan seterusnya. Contoh: GUDEP akan ditulis EU.AG.SE.SP.IG.

SANDI JAM

sandi jam dibuat dengan terlebih dahulu menentukan kunci pada jam. Misal pukul 07.00 dibuat sebagai huruf A dan huruf B ditulis pukul 07.05 dan seterusnya dengan selisih 5 menit maka tinggal digeser setiap huruf lima menit. Selisih dan awal penulisan juga dapat diubah. Contoh: ABDI ditulis 09.00 – 09.05 – 09.15 – 09.40.

SANDI HURUF BERJASA

Sandi ini merupakan sandi yang mudah karena tidak ada perubahan pada huruf-hurufnya. Sandi ini dapat dibongkar apabila susunan huruf-hurufnya membentuk suatu bentuk huruf yang dimaksudkan oleh kunci. Misalnya Z, N, L, C, M, V, W, dan sebagainya. Misalnya sandi berjasa berbentuk Z berarti kuncinya disebut Z Berjasa.
Contoh:
Kunci Z Berjasa
“TERUS PRALA SIADI AHIRI JALAN”
Cara membaca pesan tersebut pertama-tama bentuklah kalimat di atas menjadi berbentuk kotak. Kemudian bacalah dengan membentuk huruf Z seperti berikut ini:


SANDI MORSE DAN APLIKASINYA
Sandi morse pertama kali digunakan setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Sandi morse digunakan untuk mengirim pesan antara dua tempat yang jauh dengan teknologi radio CW (constant wave). Sandi ini dikirimkan dengan bunyi pendek dan bunyi panjang. Penggunaan sandi morse di Pramuka menggunakan peluit dengan bunyi panjang dan pendek. Huruf morse sendiri merupakan sebuah aplikasi dari bunyi-bunyi tersebut. Bunyi pendek disimbolkan dengan titik dan bunyi panjang disimbolkan dengan garis. Huruf A disimbolkan dengan satu titik dan satu garis (.-), huruf B disimbolkan dengan satu garis dan tiga titik (-…). Lalu bagaimana cara menghafal sandi morse? Berikut inilah cara mudahnya:


SANDI ANGKA
Sandi angka yaitu huruf abjad A di mulai dari angka 0 sampai huruf terakhir yaitu Z.
Contoh : PRAMUKA = 15 17 0 12 20 10 0

Kuy Baca Juga : (Kumpulan Materi Pramuka Tingkat Siaga, Penggalang dan Pandega Lengkap) https://haurgeulis.com/materi-pramuka/


SANDI RUMPUT
Sandi rumput adalah bukan sandi asli, melainkan merupakan sandi turunan dari . Sandi ini juga mempunyai kesamaan dengan sandi paku dan sandi gergaji / tali.Padaprinsipnya, sandi rumput sama dengan sandi rumput tetapi sandi rumput arah ujungnya ke atas sedangkan sandi rumput arahnya ke bawah.
Dalam penggunaannya seperti yang disampaikan di atas nenggunakan kunci sandi morse. Agar terlihat kesan rumputnya, maka kode morse yang terdiri dari titik dan garis, diterjemahkan sebagai berikut:


SANDI AND
Sandi  AND adalah sandi yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata AND,contoh :
ANDA   KANDU   ANDA   DANDA   DAND  SAND  NANDI
A   K        U    A             D         A   D          I   S         I   N        I
Aku ada di sini


SANDI SIPUT

Sandi yang cara membacanya  berputar menyerupai rumah siput, dengan cara mencari kata yang paling tengah (ada tandanya).

Contoh :

U  D  U  N  I  A

D  O  W  E  L

N  P   B  A  L

A  N  E   D  B
P  K  A   P  A
Baden Powell Bapak Pandu Dunia

SANDI UDANG
Kalimat di sampaiakan dengan cara terbalik. 
Contoh : SUGUG NAPED = GUGUS DEPAN

SANDI SUANGAI
Sandi Sungai  juga biasa disebut dengan istilah sandi 5 per 8, karena sandi sederhana ini memiliki 8 buah kolom dan 5 buah baris. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan kunci di bawah ini.


Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau berseberangan.Contoh : OZO LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA BAHAYA JANGAN LEWAT


Kuy Baca Juga : (Sandi Pramuka) https://pramuka.ulm.ac.id/sandi-pramuka/

SANDI CINA
Sandi Cina merupakan coretan-coretan yang dibentuk seperti huruf Cina, maka banyak anggota pramuka yang menyebutnya Sandi Cina. Sandi ini hakekatnya seperti Sandi Angka, dimana setiap huruf atau coretan-coretan tersebut dapat kita hitung berdasarkan kunci, maka sandi ini harus memakai kunci:
Contoh:

Kita akan membuat instruksi sbb:

"ADIKKU TOLONG  TULISKAN TRI SATYA SECARA LENGKAP"

Maka dapat kita buat sandinya sbb:


SANDI JEPANG

Sandi Jepang seperti halnya huruf jepang (Kanji) ditulis dari atas ke bawah dan seterusnya, adi sandi ini cukup mudah untuk dimengerti. Berikut ini adalah contoh dari Sandi Jepang:

SNLAA
EGENN
TANGA
EHCKN

Jadi dibaca: SETENGAH LENCANG KANAN

SANDI NAPOLEON
Sandi ini diambil dari nama kaisar Perancis Napoleon Bonaparte yang terkenal. Sandi ini tidak mempunyai kunci khusus, tetapi cara merangkai huruf-huruf itu yang menjadikan sandi ini jadi begitu menarik.

Contoh : 
Kita akan menulis kalimat “SELAMATKAN JIWA KAMI” Cara mengerjakannya : mula-mula hitung dahulu semua hurufnya, lalu jumlahnya kita bagi menjadi beberapa bagian yang jumlahnya sama.(ada 10 huruf, bisa kita bagi menjadi 3 atau 2 atau 6). Kuta bagi 3, 18 : 4 = 6.
Jadi Sandi Napoleon dari “SELAMATKAN JIWA KAMI” yaitu:


Pertama kita tulisa enam huruf biasa, kemudian enam huruf selanjutnya ditulis dari kanan ke kiri, begitu seterusnya, Setelah selesai kita dapat menulis sandi “SELAMA IJNAKT WAKAMI”.


SANDI GESER
Sandi ini digeser ke kiri maupun ke kanan, jika menulis A = N sebagai kuncinya, maka B = O, C = P, dan seterusnya. PANCASILA digeser menjadi CNAPNFVYN, Sandi ini tidak terlalu sulit, dan hampir sama dengan sandi balik. Kunci dan suzunan bisa kita rubah-rubah untuk mempersulit, Bisa Kan!?
Contoh :



GENERASI akan tertulis menjadi LNENARZJ, mengapa? Sebab cara pemecahannya diberikan kunci E = N dan T = Y.
Sandi ini akan sukar dikerjakan jika kuncinya tidak ada, oleh karena itu jangan mudah putus asa dan terkecoh.

SANDI GAMBAR
Dalam mengerjakan sandi gambar, maka kita harus menghafal gambar-gambar tertentu yang masing-masing mewakili huruf-huruf, sebagai berikut :


Kuy Baca Juga : (Semua Macam Sandi Yang Ada Dalam Pramuka)
https://pramukasolid.blogspot.com/2016/11/belajar-tuntas-semua-macam-sandi-yang.html



SANDI HELLEN KELLER
Jika Braille digunakan untuk para tuna netra, maka huruf-huruf Helen Keller ini dipergunakan para tuna rungu dan tuna wicara. Cara menggunakannya ialah dengan menggerakkan jari-jari tangan sesuai pola huruf yang di bawah ini.


SANDI BENDERA SEMAPHORE
Dalam Sandi Bendera Semaphore kita harus membentuk suatu pola dengan kedua tangan sekaligus memegang bendera semaphore itu sendiri, juga Bendera Semaphore biasanya digunakan untuk melakukan Parade Sempahore ( Penampilan Tarian Bendera Unik dan Kreatif yang membentuk susunan Kata-kata ). Dan berikut Pola Sandi Bendera Semaphore :


SANDI KIMIA
Sandi ini penulisannya menyerupai susunan susunan unsur-unsur. Titik pada huruf morse menggunakan huruf hidup (vokal), sedangkan garis akan diganti huruf mati (konsonan).



Contoh: PRAMUKA = .–. / .-. / .- / — / ..- / -.- / .-
Jika ditulis dengan sandi kimia maka akan menjadi:
OK2O + OHO + OH ® O2 + N2O + KOH + OH


SANDI DATARA
Caranya :
Hitunglah jumlah huruf dalam kalimat yang akan kita buat kemudian bagi menjadi beberapa bagian lalu beri kata kuncinya, misalnya 8 D (artinya 8 datar/huruf mendatar).
Contoh :



Kunci 8D
“GNRETDAG AGURUENU LTSSANTH AEPANGEX”
Kalau tidak ada kuncinya kita akan mengalami kesulitan menjawabnya! Kalau ada maka kita tinggal menyusun kata-kata tadi menjadi beberapa baris yang setiap barisnya terdiri dari 8 huruf mendatar.

Setelah itu buatlah garis bayangan untuk membaca sandi tersebut. Maka kita akan dapat menjawab sandi itu, Yaitu : “GALANG TERUS PERSATUAN DENGAN TEGUH”.
Catatan : Huruf X adalah untuk menambah/pelengkap.

Kuy Baca Juga : ( Membaca Sandi Kimia)  https://www.pramukaria.id/2013/07/membaca-sandi-kimia.html


Mungkin Cukup segitu dulu ya kak Arikel Saya Tentang “Belajar Tuntas Dalam Pramuka! Semua Macam Sandi Yang Ada Dalam Pramuka” Sebenarnya masih ada banyak sandi-sandi lainnya tapi untuk kali ini mungkin cukup 25 Sandi yang saya ajarkan.
Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua ya kak!

O iya kalo ada yang mau nambahin sandi yang kurang silahkan komen di bawah ya kak... :V

Salam Admin Scout SMKN 1 Gedong Tataan ,
Ferri Arianto


Sejarah Pramuka Indonesia



AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA

Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916. Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. 

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satusatunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari
1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut
singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore
Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina. Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.


KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia
Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA. 


Gerakan Pramuka Diperkenalkan 
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA
yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
Jl. Medan Merdeka Timur 6, Jakarta 10110, INDONESIA,
Phone:(62-21) 350-7645, Fax. (62-21) 350-7647 E-mail : kwarnas@jakarta.wasantara.net.id